JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan berbagai proyek pembangunan strategis pada tahun 2026.
Langkah ini diambil untuk memastikan kesinambungan pembangunan daerah sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, arah pembangunan 2026 lebih menekankan keberlanjutan program yang telah dirintis. Pemerintah daerah memilih menjaga konsistensi proyek agar manfaatnya dapat dirasakan secara jangka panjang oleh masyarakat luas.
Kebijakan tersebut juga mencerminkan upaya Pemprov Kalteng menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu fokus utama yang terus mendapat perhatian adalah pengembangan Ruang Terbuka Hijau atau RTH di wilayah perkotaan.
Keberlanjutan Proyek Pembangunan Daerah
Pemprov Kalimantan Tengah menilai keberlanjutan proyek menjadi kunci dalam menjaga arah pembangunan yang terukur. Program yang telah berjalan sebelumnya tidak dihentikan, melainkan diteruskan dengan penyesuaian sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.
Kepala Dinas PUPR Kalimantan Tengah, Juni Gultom, menyampaikan bahwa sejumlah proyek strategis yang telah dirintis tetap dilanjutkan pada 2026. Menurutnya, langkah ini penting agar pembangunan tidak terputus dan manfaatnya dapat berkelanjutan.
“Beberapa proyek yang sudah dirintis sebelumnya tetap kami lanjutkan, termasuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau atau RTH yang memiliki peran penting bagi lingkungan perkotaan,” kata Juni Gultom, Selasa (30/12/2025).
Pemerintah daerah memandang kesinambungan proyek sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. Dengan melanjutkan program yang ada, diharapkan hasil pembangunan dapat lebih optimal dan tidak terbuang sia-sia.
Ruang Terbuka Hijau Jadi Prioritas Lingkungan
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau menjadi salah satu prioritas utama Pemprov Kalteng pada tahun 2026. RTH dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas lingkungan perkotaan sekaligus menjadi ruang publik bagi masyarakat.
Juni Gultom menjelaskan bahwa pengembangan RTH telah dimulai di beberapa lokasi strategis. Salah satunya adalah pembangunan RTH di kawasan bekas KONI yang kini telah selesai dikerjakan.
“Untuk RTH, satu lokasi sudah selesai dibangun di kawasan bekas KONI. Sementara lokasi RTH lainnya masih dalam tahap pengerjaan,” ujarnya.
Keberadaan RTH diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi dampak panas perkotaan, serta menyediakan ruang interaksi sosial. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa pembangunan fisik tetap sejalan dengan pelestarian lingkungan.
Penguatan Infrastruktur Dasar Perkotaan
Selain RTH, Pemprov Kalteng juga memfokuskan pembangunan pada penguatan infrastruktur dasar. Infrastruktur dinilai sebagai tulang punggung aktivitas masyarakat dan pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar diarahkan untuk mendukung mobilitas, pelayanan publik, serta aktivitas sosial ekonomi warga. Pemerintah daerah melihat kebutuhan infrastruktur yang memadai sebagai prasyarat pembangunan berkelanjutan.
Pada 2026, proyek infrastruktur yang dilanjutkan mencakup fasilitas umum dan sarana pendukung di wilayah perkotaan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan serta kualitas hidup masyarakat.
Penguatan infrastruktur juga dipandang penting untuk menunjang kawasan perkotaan yang terus berkembang. Dengan infrastruktur yang baik, aktivitas masyarakat dapat berjalan lebih lancar dan efisien.
Fasilitas Publik dan Layanan Masyarakat
Pemprov Kalteng tidak hanya berfokus pada RTH dan infrastruktur jalan. Pembangunan fasilitas publik lainnya juga menjadi bagian dari agenda pembangunan daerah pada 2026.
Juni Gultom menyebutkan bahwa pemerintah daerah merencanakan pembangunan fasilitas pendukung seperti sarana kesehatan dan infrastruktur pemerintahan. Fasilitas tersebut dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pembangunan sarana kesehatan menjadi perhatian karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar warga. Dengan fasilitas yang memadai, akses layanan kesehatan diharapkan semakin merata dan mudah dijangkau.
Sementara itu, penguatan infrastruktur pemerintahan diarahkan untuk mendukung kinerja aparatur daerah. Pemerintah ingin memastikan pelayanan publik dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Penyesuaian dengan Kemampuan Pendanaan Daerah
Dalam menjalankan berbagai proyek pembangunan, Pemprov Kalteng tetap mempertimbangkan kemampuan pendanaan daerah. Pemerintah daerah menyadari bahwa pengelolaan anggaran harus dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.
“Pelaksanaannya tentu kami sesuaikan dengan kemampuan pendanaan daerah,” ujar Juni Gultom.
Penyesuaian tersebut dilakukan agar pembangunan tetap berjalan tanpa membebani keuangan daerah secara berlebihan. Pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan kondisi fiskal.
Dengan perencanaan yang matang, proyek strategis diharapkan dapat terlaksana secara bertahap dan tepat sasaran. Pendekatan ini juga bertujuan menghindari proyek mangkrak di kemudian hari.
Arah Pembangunan Kalteng Tahun Mendatang
Secara umum, pembangunan Kalimantan Tengah pada 2026 diarahkan pada kelanjutan program yang telah berjalan. Pemerintah daerah memilih memperkuat fondasi pembangunan daripada memulai terlalu banyak proyek baru.
Penguatan infrastruktur dan pengembangan RTH menjadi simbol arah pembangunan yang seimbang. Pemprov Kalteng ingin memastikan pembangunan tidak hanya berorientasi pada fisik, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap aktivitas masyarakat dapat semakin didukung oleh fasilitas yang memadai. Ruang publik yang nyaman, infrastruktur yang kuat, serta layanan yang optimal menjadi tujuan utama.
Dengan keberlanjutan proyek strategis dan pengelolaan anggaran yang terukur, Pemprov Kalteng optimistis pembangunan daerah pada 2026 dapat berjalan stabil. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan pembangunan jangka panjang.