BMKG : Pengaruh Siklon Grant Picu Hujan Lebat Sejumlah Wilayah Indonesia

Sabtu, 27 Desember 2025 | 09:32:58 WIB
BMKG : Pengaruh Siklon Grant Picu Hujan Lebat Sejumlah Wilayah Indonesia

JAKARTA - Perubahan cuaca kembali menjadi perhatian serius masyarakat menjelang akhir Desember. 

Aktivitas atmosfer yang tidak biasa memunculkan potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, membuat warga di sejumlah provinsi diminta meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menegaskan bahwa kondisi ini tidak bisa dianggap ringan, mengingat dampaknya dapat meluas dalam waktu singkat.

BMKG mencatat, Sabtu 27 Desember menjadi salah satu periode krusial karena hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprakirakan terjadi di beberapa wilayah. Fenomena ini berkaitan erat dengan dinamika siklon di Samudera Hindia yang memengaruhi pola angin dan pembentukan awan hujan di Indonesia. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gangguan aktivitas harian.

Dinamika Atmosfer Pengaruhi Pola Cuaca Nasional

Prakirawan BMKG Pudji Sibuea menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem muncul akibat kombinasi beberapa faktor atmosfer. Salah satu pemicu utamanya adalah aktivitas Siklon Tropis Grant di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu yang memengaruhi sistem angin regional. Selain itu, bibit siklon lain turut memperkuat potensi pembentukan awan hujan di berbagai daerah.

"Perlu ditingkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Pudji dalam siaran BMKG, Jumat (26/12/2025).

Kombinasi sistem atmosfer tersebut memicu perlambatan angin dan pertemuan massa udara lembap. Kondisi ini dikenal efektif dalam meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menurunkan hujan deras dalam durasi cukup panjang. BMKG menilai pola ini perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Sangat Lebat

BMKG memetakan sembilan provinsi yang masuk dalam kategori berisiko tinggi hujan lebat hingga sangat lebat. Daerah-daerah ini diperkirakan mengalami peningkatan curah hujan signifikan sepanjang hari, terutama pada siang hingga malam. Intensitas hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan genangan hingga banjir di wilayah rawan.

Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan adanya potensi hujan disertai kilat atau petir. Sejumlah kota besar diperkirakan berada dalam zona rawan cuaca ekstrem jenis ini. Kondisi tersebut dapat berdampak pada keselamatan masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar ruangan.

Wilayah yang berpotensi mengalami hujan disertai kilat atau petir antara lain Tanjung Pinang, Bengkulu, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, hingga Merauke. BMKG meminta masyarakat di wilayah tersebut untuk mengurangi aktivitas luar ruang saat hujan lebat dan petir terjadi, guna menghindari risiko kecelakaan.

Peran Siklon Grant dan Bibit Siklon Lainnya

Situasi cuaca ekstrem ini dipicu oleh pergerakan Siklon Tropis Grant di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu. Siklon tersebut tercatat membawa angin maksimum hingga 50 knot atau sekitar 95 kilometer per jam. Kecepatan angin ini cukup kuat untuk memengaruhi sistem cuaca di sekitarnya.

Di saat yang sama, Bibit Siklon 96S terpantau berada di selatan NTB dan bergerak ke arah tenggara. BMKG memprediksi sistem ini berpotensi berbelok ke arah barat dalam beberapa hari ke depan, dengan peluang berkembang menjadi siklon tropis. Perkembangan ini terus dipantau secara intensif oleh BMKG.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, bibit siklon, maupun sirkulasi siklonik," kata Pudji.

Selain itu, sirkulasi siklonik juga terdeteksi di perairan barat Aceh, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat. Fenomena ini membentuk daerah pertemuan angin atau konvergensi yang memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, serta dari Selat Karimata hingga Kalimantan Barat. Area konvergensi ini menjadi salah satu faktor utama meningkatnya potensi hujan.

Prakiraan Cuaca Wilayah Lain dan Imbauan BMKG

Untuk wilayah Indonesia bagian timur, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga ringan terjadi secara merata. Kota-kota seperti Nabire, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, hingga Jayapura diperkirakan mengalami kondisi cuaca basah namun relatif lebih terkendali. Sementara itu, wilayah Gorontalo diprediksi didominasi oleh cuaca berawan tebal.

BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca yang cepat. Warga diimbau rutin memantau informasi resmi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG. Langkah ini dinilai krusial untuk meminimalkan risiko kerugian akibat cuaca ekstrem.

Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi dampak lanjutan seperti banjir, tanah longsor, dan gangguan transportasi. Dengan kewaspadaan dan persiapan yang baik, risiko akibat cuaca ekstrem diharapkan dapat ditekan, sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan aman di tengah dinamika cuaca yang tidak menentu.

Terkini